Rabu, 23 Juli 2008

INTERNET SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PENDIDIKAN DI LAMPUNG

Dunia internet yang sejak tahun 1993 dibuka untuk umum, merupakan ruang baru yang dapat dimanfaatkan manusia tidak hanya dapat berkomunikasi satu sama lain, tetapi juga dapat mencari informasi, data atau program di memori komputer. Sementara didunia nyata juga dikenal tempat informasi adalah perpustakaan, internet dapat disebut sebuah perpustakaan yang besar yang terdiri dari buku ukuran raksasa yang bernama world wide web atau disingkat www dan dikenal dengan sebutan WEB. WEB terdiri dari berjuta-juta halaman yang bertebaran diseluruh penjuru dunia, tetapi saling berkait satu sama lain melalui apa yang disebut hyperlink, yaitu tulisan atau gambar yang ada disetiap halaman, yang mengacu kehalaman-halaman web lainnya.

Perkembangan teknologi internet yang semakin menyentuh semua aspek kehidupan ini, kehadirannya harus disikapi dengan positif. Karena siapapun yang berinteraksi dengannya akan mendapatkan informasi dalam jumlah dan jenis yang tak terhingga dalam waktu yang singkat dan cepat. Sebagaimana diketahui bersama saat ini informasi menjadi kebutuhan hidup manusia. Bahkan karena pentingnya arti informasi tersebut Bill Gates (CEO Microsoft Corp) menyatakan "Information is the Power" yang menggambarkan kekuatan, keunggulan dan manfaat tekno­lo­gi informasi. Teknologi informasi meru­pa­kan faktor penentu keunggulan dalam era persaingan bebas melalui kecepatan pelayanan kepada masyarakat, ketepatan pengambilan kebijakan dan keputusan, efektifitas dan efisiensi kerja. Hal ini dapat pula diartikan bahwa siapa saja yang memiliki informasi maka dialah pemenangnya.

Sejalan dengan kemajuan teknologi informasi tersebut, pada dasarnya pemerintah telah berusaha mewujudkan masyarakat Indonesia yang mampu menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Salah satunya adalah kebijakan dalam bidang pendidikan, yaitu dengan memasukkan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) ke dalam kurikulum nasional di Sekolah Dasar dan Menengah. Kondisi ini juga didukung oleh suatu komitmen yang sudah ditandatangani Indonesia dalam Word Summit on Information Society (WSIS) 2004), yang salah satu butir kesepakatannya adalah komitmen bahwa tahun 2015, paling tidak 50% dari populasi penduduk harus dapat memanfaatkan teknologi informasi.(Drs.Aulia Reza Bastian, M.Hum, Kedaulatan Rakyat, 3 maret 2005).

Melihat kondisi objektif di daerah Lampung, penggunaan teknologi internet dalam bidang pendidikan, khususnya dalam hal pengajaran nampaknya masih belum optimal. Hal ini berdasarkan pada realita yang menunjukkan minimnya minat para pengelola atau institusi pendidikan, pengajar dan peserta didik untuk membuka dan menggunakan internet sebagai media mengembangkan materi pelajaran dan pelayanan akademik. Walaupun dibeberapa institusi penyelenggara pendidikan di Lampung telah memiliki sarana Hardware pendukung yang cukup memadai dan telah mampu membangun website sendiri, namum secara umum penggunaannya masih sebatas pengelolaan untuk informasi intern. Di era informasi ini, masyarakat Lampung boleh berbangga diri karena telah memasuki "Era Digital" yang dibuktikan dengan adanya penggunaan aplikasi-aplikasi berbasis komputer dan teknologi informasi di intansi-intansi pemerintahan dan sekolah-sekolah. Dengan telah adanya dukungan komponen teknologi informasi diharapkan masyarakat Lampung mampu untuk menyelam lebih dalam guna memanfaatkan internet sebagai pendukung kegiatan pendidikan. Tentunya dalam rangka meningkatkan wawasan dan kualitas pendidikan di Lampung. Adapun pemanfaatan internet dalam bidang bidang pendidikan, dapat dikelompokkan sesuai dengan penggunanya yaitu sebagai berikut:

Bagi penyelenggara pendidikan, Internet dapat dimanfaatkan sebagai media promosi dan publikasi kampus atau sekolah tanpa dibatasi tempat, waktu dan tanpa harus ada orang yang melayani satu persatu pertanyaan karena semuanya dapat dilakukan secara virtual dari semua tempat di muka bumi ini. Bahkan internet mampu memfasilitasi komunikasi yang interaktif dengan masyarakat global baik ditingkat sekolah/kampus maupun antar sekolah/kampus. Dengan cara ini akan meningkatkan kualitas kehumasan atau Public Relation institusi penyelenggara pendidikan dan dapat menurunkan biaya operasional dibanding dilakukan dengan cara konvensional. Untuk menunjang pembelajaran, internet dapat dimanfaatkan sebagai media untuk memberikan pelajaran atau materi mata pelajaran.

Bagi peserta didik, internet akan memudahkan civitas akademika untuk mendapatkan informasi layanan spesifik akademik dan kemudahan komunikasi antara sesama peserta didik tanpa mengenal waktu dan tempat, yang berarti akan meningkatkan proses pendidikan dan keberhasilan pendidikan di intansi penyelenggara pendidikan tersebut. Dengan E-Learning, proses pendidikan jarak jauh juga sangat dimungkinkan, yang mumudahkan peserta didik dimanapun berada untuk belajar mandiri dengan menikmati materi multimedia, melakukan diskusi dengan seluruh peserta belajar-mengajar di seluruh dunia, menerima dan mengirim tugas atau ujian, Sarana komunikasi dan konferensi (kelompok belajar) menyediakan fasilitas belajar yang lebih efisien dan fleksibel.

Bagi Pengajar atau pendidik, internet akan meningkatkan kemampuan mengajar sesuai bidangnya, karena para pengajar dapat akses ke perpustakaan global, jurnal-jurnal global sehingga basis pengajaran yang diberikan akan selalu dapat diperbaharui dan akan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan terkini. Dengan ini diharapkan peserta didik mampu bersaing dengan pelajar/mahasiswa mancanegara karena referensi ilmunya tidak jauh berbeda, juga menyediakan fasilitas untuk mendapatkan materi/bahan dan mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) ilmu pengetahuan dan teknologi

Tidak ada komentar: